AKRONIM
Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlukan sebagai kata.a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Misalnya :
ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
LAN Lembaga Administrasi Negara
PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia
IKIP Institusi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
SIM Surat Izin Mengemudi
Contoh Kalimat :
a. Apabila mempunyai kendaraan harus memiliki SIM
b. Bapak saya dulu bekerja sebagai ABRI
c. Yang mempunyai motor wajib memiliki BPKB
d. HUT RI biasanya diselenggarakan pada tanggal 17 Agustus
e. Bayi yang baru lahir wajib untuk dikasih ASI
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Misalnya :
Akabri Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Iwapi Ikatan Wanita Indonesia
Sespa Sekolah Staf Pimpinan Administrasi
Contoh Kalimat :
a. Apabila sakit kita suka mengunjungi Puskesmas
b. Jawa Barat akan segera mengadakan pemilihan Wagub
c. Di daerah rumah saya besok akan diselenggarakan Posyandu
d. Depdiknas bulan-bulan ini akan mengadakan pertukaran pelajar ke Australia
e. Briptu Norman Kamaru adalah polisi berasal dari Gorontalo
c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya :
pemilu pemilihan umum
radar radio detecting and ranging
rapim rapat pimpinan
rudal peluru kendali
tilang bukti pelanggaran
Contoh Kalimat :
a. Pada tahun 2014 akan diselenggarakan pemilu
b. Andi kemarin di tilang karena tidak memakai helm saat menggunakan motor
c. Waktu hari ke,arin lembaga AKBID YPSDMI menyelenggarakan rapim
d. Ibu membeli buah-buahan ke toserba dekat rumah
e. Apabila TNI sedang perang sering menggunakan rudal
NAMA GELAR
Berdasarkan aturan kebahasaan, penulisan gelar termasuk
kategori pemahaman tentang singkatan. Singkatan adalah kependekkan yang berupa
huruf atau gabungan huruf, baik dilafalkan huruf demi huruf maupun dilafalkan
sesuai dengan bentuk lengkapnya. Selain itu, dalam buku pedoman umum
ejaan yang disempurnakan (EYD), penulisan gelar juga secaraintens disinggung,
bahkan disertai beberapa contoh penulisan yang benar. Namun demikian,
masyarakat masih saja banyak yang belum memahami dengan baik teknik penulisan gelar
yang benar.
Jika dianalisis kata per kata,
penulisan gelar dapat dinalar melalui teori singkatan. Sebagai misal, penulisan
gelar sarjana pendidikan, yang ditulis benar, Sarjana Pendidikan
(S.Pd.), dan ditulis di belakang nama penyandang gelar.
Huruf “S“ pada kata sarjana, ditulis dengan huruf besar dan diakhiri
dengan tanda titik, merupakan satu kata. Kemudian, huruf “P” ditulis
dengan huruf besar, tetapi huruf “D” ditulis dengan huruf kecil dan
diakhiri dengan tanda titik. Huruf “D” ditulis dengan huruf kecil
karena posisinya sebagai bagian dari rangkaian satu kata dengan huruf “P” yang
merupakan kepanjangan dari kata “pendidikan”. Demikian pula singkatan-singkatan
gelar lain yang sejenis dengan contoh tersebut, juga akan mengalami proses
kebahasaan yang sama.
Lain halnya dengan singkatan pada
gelar yang tanpa menyertakan huruf peluncur sebagai bagian
dari rangkaian satu kata. Sebagai misal, penulisan gelar sarjana hukum, sarjana
ekonomi, dan sarjana pertanian. Jika disingkat, ketiga contoh gelar tersebut
hanya terdiri dari huruf awal, dan tanpa menyertakan huruf peluncur yang
merupakan bagian dari rangkaian kata, sehingga penulisannya pun terdiri atas
huruf per huruf serta masing-masing ditandai dengan tanda baca titik. Dengan
demikian, penulisan gelar sarjana hukum, ditulis di belakang nama penyandang
gelar dengan singkatan: S.H., sarjana ekonomi ditulis S.E.,
dan sarjana pertanian ditulis S.P.. Penulisan-penulisan
gelar lain yang sejenis dengan contoh tersebut, dan yang hanya terdiri dari dua
huruf atau lebih tanpa disertai dengan huruf peluncur sebagai
bagian dari rangkaian kata, harus mengikuti pola penulisan tersebut.
Berikut ini contoh-contoh penulisan gelar yang benar.
Gelar Sarjana
S.Ag. (Sarjana Agama)
S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
S.Si. (Sarjana Sains)
S.Psi. (Sarjana Psikologi)
S.Hum. (Sarjana Humaniora)
S.Kom. (Sarjana Komputer)
S.Sn. (Sarjana Seni)
S.Pt. (Sarjana Peternakan)
S.Ked. (Sarjana Kedokteran)
S.Th.I. (Sarjana Theologi Islam)
S.Kes. (Sarjana Kesehatan)
S.Sos. (Sarjana Sosial)
S.Kar. (Sarjana Karawitan)
S.Fhil. (Sarjana Fhilsafat)
S.T. (Sarjana Teknik)
S.P. (Sarjana Pertanian)
S.S. (Sarjana Sastra)
S.H. (Sarjana Hukum)
S.E. (Sarjana Ekonomi)
S.Th.K. (Sarjana Theologi
Kristen)
S.I.P. (Sarjana Ilmu Politik)
S.K.M. (Sarjana Kesehatan Masyarakat)
S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)
S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)
S.Fil.I. (Sarjana Filsafat Islam)
S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan
Islam), dsb.
Gelar Magister
M.Ag. (Magister Agama)
M.Pd. (Magister Pendidikan)
M.Si. (Magister Sains)
M.Psi. (Magister Psikologi)
M.Hum. (Magister Humaniora)
M.Kom. (Magister Komputer)
M.Sn. (Magister Seni)
M.T. (Magister Teknik)
M.H. (Magister Hukum)
M.M. (Magister Manajemen)
M.Kes. (Magister Kesehatan)
M.P. (Magister Pertanian)
M.Fhil. (Magister Fhilsafat)
M.E. (Magister Ekonomi)
M.H.I. (Magister Hukum Islam)
M.Fil.I. (Magister Filsafat
Islam)
M.E.I. (Magister Ekonomi Islam)
M.Pd.I. (Magister Pendidikan
Islam), dsb.
S.Th.K. (Sarjana Theologi
Kristen)
Gelar Sarjana Muda Luar
Negeri
B.A. (Bechelor of Arts)
B.Sc. (Bechelor of Science)
B.Ag. (Bechelor of
Agriculture)
B.E. (Bechelor of Education)
B.D. (Bechleor of Divinity)
B.Litt. (Bechelor of
Literature)
B.M. (Bechelor of Medicine)
B.Arch. (Bechelor of
Architrcture), dsb.
Gelar Master Luar Negeri
M.A. (Master of Arts)
M.Sc. (Master of Science)
M.Ed. (Master of Education)
M.Litt. (Master of Literature)
M.Lib. (Master of Library)
M.Arch. (Master of
Architecture)
M.Mus. (Master of Music)
M.Nurs. (Master of Nursing)
M.Th. (Master of
Theology)
M.Eng. (Master of Engineering)
M.B.A. (Master of Business
Administration)
M.F. (Master of Forestry)
M.F.A. (Master of Fine Arts)
M.R.E. (Master of Religious
Ediucation)
M.S. (Mater of Science)
M.P.H. (Master of Public
Health), dsb.
Gelar Doktor Dalam Negeri
Penulisan gelar doktor dalam
negeri pun sering tidak dipahami dengan benar oleh kebanyakan orang, padahal
jika kita mampu menganalisis, tidaklah sulit untuk dapat menemukan jawabannya.
Penulisan gelar doktor dalam
negeri sama dengan penulisan gelar-gelar yang lain. Karena huruf “D” dan
“R” merupakan rangkaian satu kata, maka penulisan gelar doktor yang benar
adalah: Dr. (Doktor), dan ditulis di depan nama penyandang gelar. Huruf
“D” ditulis dengan huruf besar, dan huruf “R” ditulis dengan huruf kecil,
dan diakhiri dengan tanda titik pula.
Selain itu, di Indonesia juga
memberlakukan sebutan profesional untuk program diploma. Aturan main penulisan
sebutan profesional dalam negeri untuk program diploma ditulis di belakang nama
penyandang sebutan profesional tersebut. Perhatikan beberapa sebutan
profesional program diploma dalam negeri sebagai berikut.
Program diploma satu (D1) sebutan
profesional ahli pratama, disingkat (A.P.);
Program diploma dua (D2) sebutan
profesional ahli muda, disingkat (A.Ma.);
Program diploma tiga (D3) sebutan
profesional ahli madya, disingkat (A.Md.); dan
Program diploma empat (D4)
sebutan profesional ahli, disingkat (A.).
Akhir-akhir ini sebutan
profesional untuk program diploma, sebagaimana yang tertera itu, cenderung
diikuti oleh ilmu keahlian yang dimiliki. Sebagai misal, sebutan profesional
untuk ahli muda kependidikan disingkat A.Ma.Pd.,
ahli madya keperawatan disingkat A.Md.Per.,
ahli madya kesehatan disingkat A.Md.Kes.,
ahli madya kebidanan disingkat A.Md.Bid.,
dan ahli madya pariwisata disingkat A.Md.Par.
Selanjutnya, banyak orang
bertanya-tanya tentang beberapa gelar doktor luar negeri yang tidak mereka
pahami maksudnya, juga tidak mereka ketahui cara penulisannya, sehingga banyak
diantara mereka hanya dapat memperkirakan maksud, dan demikian pula cara
penulisannya. Karena berdasarkan perkiraan belaka, maka banyak diantara mereka
salah menebak maksud serta cara penulisannya.
Penulisan gelar doktor, master,
dan sarjana muda dari luar negeri, ditulis di belakang nama penyandang gelar.
Sebagaimana penulisan gelar-gelar dalam negeri, penulisan gelar dari luar
negeri pun sama. Untuk dapat memahami penulisan yang benar, kita perlu
menganalisis kata per kata sebagaimana cara menganalisis kata per kata pada
penulisan gelar dalam negeri. Sebagai misal, gelar doctor of philosophy, yang ditulis benar [Ph.D.]. Huruf “P”
ditulis dengan huruf besar, tetapi huruf “H” ditulis dengan huruf kecil, dan
diakhiri dengan tanda titik. Huruf “H” ditulis dengan huruf kecil karena
posisinya sebagai bagian dari rangkaian satu kata dengan huruf “P” yang
merupakan kepanjangan dari kata philosophy,
sedangkan huruf “D” ditulis dengan huruf besar sebagai singkatan dari kata doctor, dan diakhiri dengan
tanda titik.
Perhatikan beberapa gelar doktor
luar negeri yang sering kita jumpai di Indonesia, dan contoh penulisannya:
Ph.D. (Doctor of Philosophy);
=>
Sigit
Sugito, Ph.D.
Ed.D. (Doctor of Education);
=>
Sigit Sugito,
Ed.D.
Sc.D. (Doctor of Science);
=>
Sigit
Sugito, Sc.D.
Th.D. (Doctor of Theology);
=>
Sigit
Sugito, Th.D.
Pharm.D. (Doctor of Pharmacy);
=>
Sigit Sugito, Pharm.D.
D.P.H. (Doctor of Public
Health);
=>
Sigit Sugito, D.P.H.
D.L.S. (Doctor of Library
Science);
=>
Sigit Sugito, D.L.S.
D.M.D. (Doctor of Dental
Medicince);
=>
Sigit Sugito, D.M.D.
J.S.D. (Doctor of Science of
Jurisprudence). =>
Sigit
Sugito, J.S.D., dsb.
Tambahan lagi, penulisan gelar
ganda yang kedua gelar tersebut berada di belakang nama penyandang gelar, juga
perlu memperhatikan teknik penulisan yang benar. Bahwasanya, selama ini kita
sering menjumpai bahkan mungkin, menjadi pelaku sendiri penulisan gelar ganda
yang tidak memperhatikan tata cara penulisan yang benar.
Tenik penulisan gelar ganda yang
kedua-duanya berada di belakang nama penyandang gelar, banyak terkait dengan
penggunaan tanda baca koma (,). Penulisan yang benar adalah setelah nama
(penyandang gelar), dibubuhkan tanda koma (,) kemudian diikuti gelar yang
pertama, ditulis dengan teknik penulisan yang benar, lalu dibubuhkan tanda koma
untuk penulisan gelar yang kedua, dan seterusnya (jika ada gelar-gelar yang
lain). Perhatikan beberapa contoh penulisan gelar ganda di bawah ini:
Endra Lesmana, S.Ag., S.H.
Endra Lesmana, S.Pd., S.S.
Endra Lesmana, S.Hum., S.Pd.I.
Jika penyandang gelar memiliki
gelar lebih dari dua gelar, dan semuanya berada di belakang nama penyandang
gelar, teknik penulisannya pun sama. Perhatikan pula beberapa contoh penulisan
gelar yang lebih dari dua gelar di belakang nama penyandang gelar.
Imam Prasodjo, S.S., M.Hum.,
M.Pd.
Imam Prasodjo, S.Pd., S.S., M.Ed.
Imam Prasodjo, S.Ag., M.E.I.,
Ph.D.
Penulisan gelar dengan mengikuti
nama penyandang gelar yang ditulis dengan huruf balok (kapital), gelar tetap
ditulis sesuai dengan penulisan gelar yang benar. Jika gelar tersebut terdapat
huruf peluncur sebagai bagian dari rangkaian satu
kata, sebagai misal, gelar S.Ag., S.Pd., S.Pt., huruf g, d, dan t yang
posisinya sebagai huruf peluncur dari rangkaian satu kata, tidak
ditulis dengan huruf besar. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini:
Ditulis
Benar
Ditulis
Salah
Juga Ditulis Salah
Hadi Mulya,
S.Pd.
HADI MULYA,
S.PD. HADI MULYA, S.Pd.
Hadi Mulya,
S.Ag.
HADI MULYA, S.AG. HADI MULYA,
S.Ag.
Hadi Mulya, S.Pt.
HADI
MULYA, S.PT. HADI MULYA, S.Pt.
Di dalam aturan kebahasaan, nama
orang tidak dibenarkan ditulis dengan huruf balok (kapital), kecuali untuk
kepentingan tertentu. Jika ditulis, huruf balok (kapital) hanya dibenarkan
ditulis pada awal kata nama orang. Karena itu, penulisan gelar dengan mengikuti
nama penyandang gelar yang sama-sama ditulis menggunakan huruf balok, tidak
hanya salah, tetapi sudah salahkaprah
Contoh Kalimat :
a. Editor buku bahasa Indonesia adalah Dewi Arumsari, S.S
b. Penulis buku Islam and Secularis adalah Al-Attas, S.M
c. Penulis buku PAI adalah Prof.H.Mohammad Daud Ali, S.H
d. Alih bahasa tentang buku saku bidan adalah Endra Pakar Yaningsih, S.Kp
e. Editor buku tentang ilmu kebidanan adalah dr.Abdul Bari Sarifudin, M.P.H